Sabtu, 23 Juli 2011

MAMA


Di zaman globalisasi ini semua hal mulai berubah dari kehidupan sampai perilaku. Perilaku negatif yang mayoritas kita anggap benar ternyata hanyalah sebuah penyimpangan apalagi terhadap MAMA. Seperti halnya Budi. Budi tidak pernah menuruti apa kata-kata ibunya.
Suatu hari dia janjian dengan temannya untuk bermain, padahal beberapa hari lagi akan diadakan ujian disekolahnya. Sudah dilarang oleh Mamanya untuk pergi tapi dia tetap pergi tanpa rasa bersalah.
         Sesampainya di tempat janjian di rumah temannya bernama Anton, Budi pun bertemu dengan Putri pacarnya Anton dan Lisa pacarnya sendiri. Sebelum mereka pergi ke tempat mereka bermain yaitu toko game 24 jam, Budi dimarahi dulu oleh Lisa karena terlalu lama datangnya.
         Setelah puas bermain dengan temannya budi pun pulang ke rumah dengan waktu yang tidak sewajarnya. Dia berjalan pelan masuk ke dalam rumah karena mengira mamahnya sudah tidur. Ternyata mamanya belum tidur, mamanya menunggu Budi pulang karena kawatir. Budi berdebat dengan mamanya karena mamanya menasehati Budi agar jangan bersikap seperti itu. Karena Budi sudah benar-benar emosi dia pergi dari rumah sambil meninggalkan mamanya yang menangis.
         Budi pun keluar dari rumahnya dan mendatangi rumah teman-temannya untuk numpang tidur. Dia pergi ke rumah Anton,ternyata orang tua Anton tidak menyukai orang lain yang menginap dirumahnya. Budi pun beranjak ke rumah pacarnya ternyata di sanah dia malah di maki-maki oleh Lisa karena Budi ingin nginep dirumahnya. Budi pun mulai putus asa dia bingung harus ke mana, mau kembali ke rumah tapi dia gengsi pada mamahnya.dia pun menuju taman, dan tanpa sengaja tertidur di bangku taman.
         Setelah beberapa saat tertidur di bangku taman Budi pun bangun. Suasana sudah menunjukan waktu siang hari. Dia bingung harus kemana di saat itu juda dia lapar. Di saat Budi berpikir,dia melihat sekitarnya.karena hari itu hari Minggu jadi taman itu ramai. Budi melihat sepasang suami istri, istrnya sedang hamil sang suami mengelus perut istrinya dengan kasih sayang. Budi juga melihat 1 keluarga berkumpul di taman sambil sang ibu menyuapi anaknya. Budi menyadari kalau dia kangen kepada mamanya, di saat itu pula dia melihat mama sedang mencarinya.
         Budi menghampiri mamanya sambil bersujud mencium kaki mamanya  meminta maaf. Mamanya dengan cepat langsung memaafkan Budi karena mamanya benar-benar menyayangi Budi. Budi dan mamahnya pun pulang dengan suasana hati senang. Untuk seluruh anak di dunia ini sayangilah orang tua kalian terlebih lagi mamah kalian karena merekalah kalian bisa seperti ini sekarang.          

PANGERAN SANDAL JEPIT


Dikota yang ramai,masih ada saja orang yang berjualan sandal jepit dengan berjalan kaki. Di samping menjual,dia jugalah yang membuatnya sendiri dengan tangannya. Itulah Parman.
Suatu hari parman sedang berjualan sandal jepit di saat itu pula sandal jepitnya terjual satu pasang. Parman bersyukur sendal jepitnya terjual satu pasang. Disaat itu juga, dia melihat seorang wanita cantik yang terlihat sedang menahan sakit di kakinya sambil berjalan agak pincang.
Parmanpun mendekati wanita itu, ternyata wanita itu bernama Elsha. Elsha terkilir kakinya karena sepatu hak tingginya patah. Karne Parman simpati pada Elsha diapun memberikan sepasang sendal jepit untuk Elsha. Elsha benar-benar tertolong karena Parman.
Elsha selalu memikirkan Parman yang sudah menolongnya itu. Sore hari disaat sedang jalan-jalan di taman kota,tiba-tiba Elsha yang sedang bersama temannya itu tak sengaja melihat Parman yang sedang asik berjualan. Sebelum Elsha menghampiri Parman dia menyuruh teman-temannya untuk pulang.
Setelah itu, Elsha jadi sering janjian bertemu dengan Parman untuk membantunya berjualan sandal. Sampai akhirnya Parman menyatakan perasaannya pada Elsha. Tanpa disadari oleh mereka,orang tua Elsha juga sedang berada di tempat itu. Mereka tidak setuju Elsha berhubungan dengan Parman yang seorang penjual sendal jepit. Elsha pun di bawa pulang dengan paksa oleh orang tuanya sebelum pergi Elsha sempat berpesan kepada Parman untuk datang ke ulang tahunnya.
Parman hanya bisa melihat dalam diam. Lalu tiba-tiba datang seorang pria asing di depannya bernama Mr.Alex,dia menawarkan pekerjaan di perusahaan sandal jepit miliknya untuk membuat sandal jepit dengan penghasilan yang cukup baik karena dia telah melihat kualitas sandal jepit buatan Parman.
Setelah bekerja di perusahaan Sandal jepit Selama 2 bulan lebih, dia selalu bekerja keras demi menampik pandangan orang tua Elsha yang salah itu. Dan dia juga menyiapkan sebuah kado istimewa yang akan dia berikan saat ulang tahun Elsha nanti.
Setelah berbulan-bulan ulang tahun Elshapun tiba, seseorang yang di anggap Elsha tidak akan pernah datang ternyata datang. Semua mata langsung tertuju pada Parman. Termaksud mamah dan papah Elsha yang melihatnya dari kejauhan. Dia berjalan mendekati Elsha dengan memegang sebuah bingkisan di tangannya.
            Lalu Parman memberikan sebuah kado kepada Elsha yang ternyata berisi sepasang sendal jepit cantik buatan Parman sendiri. Diapun memakaikannya pada Elsha. Setelah itu Elsha menggandeng tangan Parman dan berteriak...
”inilah PANGERAN SANDAL JEPITKU”.
Semua orang langsung tertawa, papah dan mamah Elsha baru menyadari,bahwa cinta dan rasa kasih sayang itu memang butuh pengorbanan dan tidak mengenal status sosial orang. Dan sejak saat itu, orang tua Elsha langsung menyetujui hubungannya dengan Parman si Pangeran Sandal Jepit.